standingonthesideoflove.org – Rambut rontok menjadi masalah kesehatan yang semakin sering dikeluhkan, tidak hanya oleh wanita tetapi juga pria dari berbagai usia. Berdasarkan laporan terbaru dari International Journal of Trichology edisi Maret 2025, terjadi peningkatan signifikan kasus rambut rontok di kalangan usia muda, terutama akibat stres, pola hidup tidak sehat, dan perubahan hormon.

Para ahli menyebut bahwa memahami penyebab rambut rontok secara tepat merupakan langkah awal untuk mencegah kerusakan lebih parah dan menemukan solusi yang efektif. Berikut ini adalah ulasan lengkap penyebab rambut rontok menurut penelitian dan temuan medis terkini.

1. Faktor Genetik (Androgenetic Alopecia)

Rambut rontok karena faktor keturunan masih menjadi penyebab paling umum, khususnya pada pria. Gen ini menyebabkan folikel rambut menyusut dan siklus pertumbuhan rambut terganggu, yang disebut androgenetic alopecia.

Fakta 2025: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 60% pria dan 40% wanita berusia di atas 35 tahun mengalami pola kebotakan akibat faktor genetik.

2. Stres dan Kesehatan Mental

Kondisi stres kronis dapat menyebabkan telogen effluvium, yaitu fase istirahat rambut yang terjadi lebih cepat dari biasanya. Ini menyebabkan banyak rambut rontok dalam waktu singkat.

Data WHO 2024: Angka gangguan stres meningkat pasca pandemi global dan berdampak langsung pada peningkatan kasus kerontokan rambut, terutama di usia 20–40 tahun.

3. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan vitamin dan mineral seperti zat besi, vitamin D, B12, zinc, dan protein sangat mempengaruhi kekuatan akar rambut. Tanpa nutrisi yang cukup, rambut mudah patah dan tidak tumbuh optimal.

Update 2025: Diet ekstrem seperti keto, vegan tanpa pengawasan, atau diet defisit kalori ekstrem menjadi faktor penyumbang kerontokan pada kalangan remaja dan dewasa muda.

4. Perubahan Hormon

Perubahan kadar hormon, seperti saat kehamilan, pascamelahirkan, menopause, atau gangguan tiroid dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Temuan medis: Sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita juga menjadi penyebab utama rambut menipis di bagian atas kepala.

5. Penggunaan Produk dan Alat Styling Berlebihan

Sampo berbahan keras, pewarna rambut kimia, pelurusan dengan bahan kimia, hingga pemakaian alat panas (catok, hairdryer) terus-menerus merusak kutikula rambut.

Tren 2025: Semakin banyak laporan dari dermatologis tentang kerusakan folikel akibat bahan kimia dalam produk pelurus rambut formalin-based.

6. Infeksi Kulit Kepala

Infeksi jamur seperti tinea capitis slot, dermatitis seboroik, dan ketombe berat dapat menyebabkan akar rambut melemah dan akhirnya rontok.

Solusi terkini: Pengobatan menggunakan sampo antijamur berbahan aktif ketoconazole dan probiotik topikal mulai populer di kalangan klinik kecantikan.

7. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat seperti kemoterapi, antidepresan, obat jantung, hingga pil KB dapat memicu kerontokan rambut sebagai efek samping.

Perhatian: Konsultasikan dengan dokter jika rambut rontok muncul setelah konsumsi obat baru.

Kapan Harus Waspada?

Menurut pakar dermatologi dari Universitas São Paulo, Anda perlu waspada jika:

  • Rambut rontok melebihi 100 helai per hari

  • Terlihat penipisan signifikan di bagian dahi, ubun-ubun, atau garis rambut

  • Terjadi bercak kebotakan (alopecia areata)

  • Rambut tidak tumbuh kembali dalam 6 bulan

Penanganan dan Pencegahan

  • Konsumsi makanan bergizi dan suplemen bila diperlukan

  • Hindari stres berlebih, tidur cukup

  • Gunakan sampo lembut bebas sulfat dan alkohol

  • Hindari pewarna dan alat panas terlalu sering

  • Konsultasi dengan dermatolog jika rambut rontok berlebihan

 

By admin